Hari Asyura
Hari Asyura (bahasa Arab: عَاشُورَاء, ʿĀsyūrāʾ, [ʕaːʃuːˈraːʔ]) adalah hari ke-10 pada bulan Muharram dalam Kalender Hijriah. Sedangkan asyura sendiri berarti kesepuluh.
Hari ini menjadi terkenal karena bagi kalangan Sunni dan Syi'ah merupakan hari berkabungnya atas kesyahidan Husain bin Ali, cucu dari Nabi Islam Muhammad pada Pertempuran Karbala tahun 61 H (680). Akan tetapi, Sunni meyakini bahwa Nabi Musa berpuasa pada hari tersebut untuk mengekspresikan kegembiraan kepada Tuhan karena Bani Israil sudah terbebas dari Fira'un (Exodus). Menurut tradisi Sunni, Nabi Muhammad berpuasa pada hari tersebut dengan jumlah dua hari dengan tujuan menyelisihi umat Yahudi dan Nasrani,[1] dan meminta orang-orang pula untuk berpuasa.[2][3]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pada masa pra-Islam, 'Asyura diperingati sebagai hari raya resmi bangsa Arab. Pada masa itu orang-orang berpuasa dan bersyukur menyambut 'Asyura. Mereka merayakan hari itu dengan penuh suka cita sebagaimana hari Nawruz yang dijadikan hari raya di negeri Iran.[4]
Dalam sejarah Arab, hari 'Asyura (10 Muharram) adalah hari raya bersejarah. Pada hari itu setiap suku mengadakan perayaan dengan mengenakan pakaian baru dan menghias kota-kota mereka. Sekelompok bangsa Arab, yang dikenal sebagai kelompok Yazidi, merayakan hari raya tersebut sebagai hari suka cita.[4]
Asyura Sunni
[sunting | sunting sumber]Sebelum Islam, Hari Asyura sudah menjadi hari peringatan dimana beberapa orang Mekkah biasanya melakukan puasa. Ketika Nabi Muhammad melakukan hijrah ke Madinah, ia mengetahui bahwa Yahudi di daerah tersebut berpuasa pada hari Paskah Yahudi atau dalam tradisi Yahudi disebut sebagai hari Yom Kippur.[5] Saat itu, Muhammad menyatakan bahwa Muslim dapat berpuasa pada hari-hari itu.[2][3]
Di kalangan suku Banjar yang merupakan muslim Sunni di Kalimantan, Hari Asyura dirayakan ekspresi kegembiraan dengan membuat bubur Asyura yang terbuat dari beras dan campuran 41 macam bahan yang berasal dari sayuran, umbi-umbian dan kacang-kacangan. Bubur Asyura tersebut akan disajikan sebagai hidangan berbuka puasa sunat Hari Asyura.[6][7][8][9]
Hari Asyura merupakan peringatan hal-hal di bawah ini dimana Muslim Sunni percaya terjadi pada tanggal 10 Muharram, diantaranya adalah:
- Hari diciptakannya Nabi Adam dan hari tobatnya pula
- Berlabuhnya bahtera Nabi Nuh di bukit Judi
- Nabi Idris diangkat ke surga
- Nabi Ibrahim selamat dari apinya Namrudz
- Kesembuhan Nabi Yakub dari kebutaan dan ia dibawa bertemu dengan Nabi Yusuf
- Nabi Musa selamat dari pasukan Fir'aun saat menyeberangi Laut Merah
- Nabi Sulaiman diberikan kerajaan besar dan menguasai bumi
- Nabi Yunus dikeluarkan dari perut paus
- Nabi Isa diangkat ke surga setelah usaha tentara Roma untuk menangkap dan menyalibnya gagal
xiexie
ReplyDelete